Bertani di Era Millenial Butuh Inovasi dan Kreasi

“Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulangdengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya”

(Maz. 126:6). Ayat tersebutmenggambarkan kondisi bangsa Israel saat itu. Bangsa Israel saat itu pulang kampungdari pembuangan. Pulang kampung dengan harapan hidup lebih baik tetapi kenyataan?Sulit! dan jawaban Allah jelas, menabur. Bahkan menabur dengan meneteskan air mata.Jika terus menabur sekalipun dengan manangis pasti pulang dengan membawa . kalaumau menuai kebaikan.

Menabur, jangan berpikir tentang memberi.

Tetapi ditengah kondisi saat ini justru kesempatan untuk menabur. Ketika seorang petaniproses menanam hingga menabur. Tetapi kita yang tak tahu dengan mudah membuangnasi. Petani akan menjemur nasi itu. Ketika kita bekerja keras akan mendapat hasil.Menabur tak sekedar soal hasil tetapi kita melakukan kehendak Tuhan.

Menabur-menabur agar kita menuai, menuai terus. Berbuat baik terus menerus. Daudsaja datang dengan nama Tuhan. Kita bukan siapa-siapa

3 hal penting menabur

1 PT 4:7

Pertama, Kuasai diri dan jadi tenang. Menabur dengan waktu untuk Tuhan. Waktu untukberdoa. Yang paling berharga adalah waktu berdoa dengan Tuhan. Taruh waktu untukTuhan. Di dalam Roh kita dituntun Allah. Atur waktumu diam di kaki Tuhan setiap hari. Inimasa yang sulit kalau tidak dekat Tuhan.

2 Tim 4:2

Kedua, beritakan firman. Bertumbuh dewasa dengan fifman. Tabur firman. Perkataanfirman. Bukan hanya soal pertobatan tapi firman banyak. Menabur firman orang ke anakdll. Mulut ku dan mulut keluar perkataan firman yang menguatkan, menghiburkan, bukanperkataan yang sia-sia. Suatu orang yang menerima kebenaran kata perkataan kita.

Galatia 6:9

Tabur kebaikan. Semua orang bisa melakukan kebaikan tapi kita melakukannya karenakita melakukan firmanNya. Kalau punya lebih berilah kalau ada yang mengecewakanampuni dia. Berbuat baiknitub tidak ada batasnya bukan untuk dibalas.

Apa yang penting untuk ditabur kembalikan persepuluhan untuk Tuhan.